Teguran Dedi Mulyadi kepada Istri Wali Kota Bekasi: Mari Rasakan Apa yang Diderita Rakyat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan kritik terhadap keputusan istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, yang memilih untuk menginap di hotel setelah rumahnya terdampak banjir. Dedi menilai, sebagai seorang figur publik, istri pejabat seharusnya turut merasakan penderitaan yang dialami masyarakat yang tengah menghadapi musibah banjir. “Saya ajak seluruh pejabat di mana pun berada, termasuk istri pejabat, untuk bersama-sama merasakan apa yang sedang dialami oleh masyarakat,” kata Dedi Mulyadi di Kantor BPK Jawa Barat (Jabar), Rabu (5/3/2025). “Saat masyarakat mengalami musibah, pejabat beserta keluarganya harus berada di tengah-tengah mereka,” tambahnya.
Baca Juga : https://leadnepal.com/2025/02/24/pemerintah-pertimbangkan-pemberian-thr-h-7-lebaran-termasuk-untuk-ojol/
Istri Wali Kota Bekasi Didesak Ubah Sikap
Dedi Mulyadi juga menyatakan meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada istri Wali Kota Bekasi, namun pihaknya tetap akan melakukan pembinaan kepada pejabat dan pasangan pejabat yang dianggap kurang menunjukkan empati saat menghadapi krisis.
“Sebagai Gubernur, saya bisa memberikan pembinaan berupa teguran. Melalui kesempatan ini, saya menyampaikan teguran kepada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya, karena mereka dipilih oleh masyarakat,” ujarnya. Menanggapi kritik tersebut, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, membantah bahwa keputusan menginap di hotel bersama istrinya bertujuan untuk menunjukkan kesan mewah.
Menurut Tri, keputusan tersebut diambil agar ia bisa menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah dengan baik di tengah situasi darurat banjir. “Tidak ada niat untuk menunjukkan kemewahan,” ujarnya di Bekasi. Ia menjelaskan, rumahnya juga terkena dampak banjir, sehingga dirinya harus mencari lokasi yang memungkinkan untuk mobilitas yang lancar dalam menangani bencana.
“Saya utamakan keselamatan anak dan istri saya terlebih dahulu. Pagi-pagi jam 6 saya juga sudah harus bergabung dengan warga masyarakat,” tambah Tri. “Saya harus memastikan logistik sudah siap pada pagi hari. Sejak jam 10 malam saya berada di lapangan, dan baru pulang sekitar jam 2 pagi untuk mengambil anak dan istri,” jelasnya.
Artikel Terkait : https://leadnepal.com/
Post Comment