Banjir dan Longsor Hantui Arus Mudik Lebaran, Berikut Daftar Wilayah yang Terkena Dampak

Banjir dan Longsor Hantui Arus Mudik Lebaran, Berikut Daftar Wilayah yang Terkena Dampak

https://leadnepal.com/ Arus mudik Lebaran tahun 2025 diwarnai oleh sejumlah peristiwa bencana alam berupa banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Cuaca buruk dengan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta gangguan pada transportasi umum seperti kereta api di jalur Batang-Semarang dan kemacetan di jalur Pantura Semarang-Demak akibat rob.

Luapan Kali dan Embung di Yogyakarta

Di wilayah Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, luapan air Kali Celeng dan dua embung di Wukirsari pada Jumat (28/3/2025) menyebabkan sekitar 20 rumah tergenang di Nogosari, Wukirsari, Imogiri. Menurut Panewu Imogiri, Slamet Santosa, selain banjir, longsor juga terjadi di delapan titik lokasi di Imogiri, termasuk tiga hingga empat rumah yang terdampak. Kondisi tanah yang rendah memperburuk genangan air, sementara longsor terjadi karena lokasi rumah yang berdekatan dengan perbukitan.

Evakuasi warga dilakukan oleh relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Ditpolairud Polda DIY, dan SAR DIY. Slamet menyatakan bahwa intensitas hujan sangat mempengaruhi cepat atau lambatnya surutnya genangan.

Banjir di Gunungkidul

Di Gunungkidul, hujan deras yang mengguyur pada Kamis (28/3/2025) menyebabkan banjir genangan di 35 titik yang tersebar di Wonosari, Playen, Paliyan, dan Semanu. Sumadi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, mengungkapkan bahwa setidaknya 15 orang sempat terjebak di genangan air di Wiyoko, Plembutan, Playen dan membutuhkan proses evakuasi. Tanah longsor juga menutup akses jalan di Beji, Patuk.

Warga di Baleharjo melaporkan bahwa air menggenangi rumah mereka hingga ketinggian 60 cm. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gunungkidul bersama instansi terkait langsung turun ke lapangan untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan logistik.

Gangguan Perjalanan Kereta Api di Semarang

Pada jalur kereta api yang menghubungkan Batang-Semarang, banjir menyebabkan perjalanan mudik terhambat. Ikhsan (25), seorang pemudik, mengaku terjebak lebih dari 30 menit di petak jalan Jrakah, Kota Semarang, akibat genangan air di petak jalan antara Stasiun Plabuan dan Krengseng. Menurut Manager Humas Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, genangan setinggi 10 meter terjadi di KM 50+3 sejak Jumat (28/3/2025) sore pukul 17.30 WIB.

Meskipun satu jalur sudah bisa dilewati dengan kecepatan terbatas, satu jalur lainnya masih memerlukan perbaikan. Sebagai tindakan mitigasi, petugas KAI telah diterjunkan untuk menangani genangan serta memperkuat jalur kereta api. Akibatnya, perjalanan kereta api Kamandaka dan Kaligung mengalami keterlambatan.

Banjir Rob di Pantura Demak

Pada waktu yang hampir bersamaan, arus kendaraan di jalur Pantura Semarang-Demak juga terganggu akibat banjir rob di kawasan Sayung, Jumat (28/3/2025) malam. Kompol Rismanto, Kapolsek Genuk Semarang, menyatakan bahwa arus lalu lintas menjadi padat dan tersendat, terutama di Simpang Genuksari. Kepolisian melakukan pengalihan lalu lintas melalui jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.

Pemudik yang menggunakan sepeda motor diimbau untuk berhati-hati karena kondisi jalan yang licin akibat hujan.

Longsor di Wonosobo

Hujan deras yang mengguyur wilayah Wonosobo pada Jumat (28/3/2025) siang mengakibatkan tanah longsor di jalur Wonosobo-Kutoarjo via Bruno, tepatnya di Desa Jangkrikan, Kecamatan Kepil. Longsor terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan menutup akses jalan, mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut. Hujan pun tidak berhenti hingga sore hari.

Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menyebutkan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, longsor ini sempat menutup ruas jalan sehingga harus dilakukan pembersihan agar akses lalu lintas dapat kembali normal.

Imbauan untuk Pemudik

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan imbauan kepada pemudik yang akan meninggalkan rumah selama arus mudik. Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menegaskan pentingnya memastikan kondisi rumah aman dari risiko kebakaran atau banjir.

Asep menyarankan untuk memeriksa instalasi listrik dan gas, menyimpan dokumen penting di tempat tinggi yang tahan air, serta memiliki tas siaga berisi dokumen dan perlengkapan darurat. Asep juga mengingatkan pemudik untuk menitipkan rumah kepada tetangga atau perangkat RT agar kondisi rumah tetap terpantau.

Serangkaian kejadian bencana ini menjadi pelajaran penting bahwa kesiapsiagaan bencana harus selalu ditingkatkan, terutama menjelang periode mudik tahunan. Dengan langkah antisipasi yang baik, risiko dampak bencana dapat diminimalisir, sehingga masyarakat dapat melaksanakan perjalanan mudik dengan lebih aman dan nyaman.

Post Comment