Fenomena Grok AI di X/Twitter: Cara Baru Netizen Menyampaikan Kritik

Fenomena Grok AI di X/Twitter: Cara Baru Netizen Menyampaikan Kritik

https://leadnepal.com/ Akun @grok, chatbot besutan xAI (perusahaan rintisan milik Elon Musk), kini bertransformasi menjadi wadah unik bagi warganet untuk menyampaikan kritik, sindiran, atau sekadar mencari penjelasan serta kronologi suatu peristiwa di X/Twitter. Mulai dari isu politik, budaya populer, hingga urusan personal, semuanya dilimpahkan kepada Grok dengan sentuhan humor, sinisme, atau bahkan passive-aggressive. Fenomena ini tidak terbatas di Indonesia; pengguna X di Amerika Serikat juga melakukan hal serupa. Mereka menandai atau me-mention @grok untuk “bergosip” tentang tokoh politik, meminta opini sarkastik mengenai perusahaan besar, hingga menyuarakan keresahan sosial dengan cara yang tajam namun menghibur.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa Grok kini tidak hanya dianggap sebagai chatbot biasa, melainkan juga sebagai “alter ego digital”, seperti yang diulas dalam kolom Business Insider. Ini berarti Grok dipandang sebagai representasi lain dari diri pengguna di dunia maya, semacam perwujudan dari suara hati atau pikiran kita, namun dengan kemampuan berbicara yang lebih “pedas”, lebih berani, atau lebih lucu dibandingkan diri kita sendiri.

Menurut pengamatan KompasTekno, banyak warganet me-mention @grok bukan semata-mata untuk mendapatkan jawaban, melainkan lebih sebagai bentuk ekspresi, sebuah gaya baru dalam menyampaikan keresahan, kritik sosial, atau kekesalan tanpa harus bersikap konfrontatif. Hal ini terlihat dari beberapa pengguna yang menyertakan cuitan “bukan gue yang ngomong”, setelah Grok memberikan respons yang kritis. Berikut beberapa contoh template pertanyaan atau perintah yang sering digunakan warganet Indonesia dalam cuitan mereka:

  • @grok tolong jelaskan dalam konteks politik, mengapa…
  • @grok marahin (bisa sebut akun nama pejabat/). terserah lu mau pake bahasa apa aja
  • @grok tolong jelaskan kenapa… (soal isu, sosok, dll)
  • @grok tolong roasting (menyebutkan akun pejabat, influencer, dll)

Fenomena ini menyerupai tren “berbicara dengan ChatGPT”, namun dengan dimensi publik yang lebih luas karena pengguna hanya perlu me-mention @grok dalam cuitan mereka.

Mengenal Grok di X

Grok adalah fitur chatbot yang dikembangkan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, xAI. Fitur ini mulai diperkenalkan kepada pengguna X sejak tahun 2024.

Fitur ini dapat diakses melalui tab menu bertuliskan “Grok” pada X versi web. Pengguna juga dapat “memanggil” chatbot ini dengan me-mention akun @grok untuk memberikan perintah tertentu. Cukup tulis prompt di @grok layaknya me-mention atau membalas akun X lainnya. Selain itu, Grok kini juga tersedia dalam bentuk aplikasi seluler di Apple App Store untuk perangkat iOS.

Grok memiliki kemiripan dengan chatbot ChatGPT. Namun, Grok diklaim memiliki keunggulan dalam hal humor dan kecerdasan dibandingkan chatbot lainnya. Kemampuan Grok dalam melontarkan lelucon berasal dari model bahasa besar (large language model/LLM) yang digunakannya, yaitu Grok.

LLM ini terinspirasi dari novel The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy dan model AI “JARVIS” dari seri superhero Iron Man. Kedua referensi tersebut dikenal kaya akan pembuatan kalimat komedi yang cerdik. Saat pertama kali dirilis, Grok didukung oleh LLM Grok-1, yang kemudian diperbarui menjadi Grok-2. Kini, Grok telah menggunakan LLM yang lebih canggih, yaitu Grok-3. Model AI ini diklaim lebih unggul dalam menjawab soal matematika, sains, serta tugas-tugas kompleks lainnya.

Dalam situs resminya, xAI juga menjanjikan pembaruan yang akan membuat Grok lebih netral dalam pandangan politiknya. Grok 3 dilatih menggunakan pusat data xAI di Memphis, Tennessee, AS, dengan dukungan 200.000 unit GPU. Elon Musk mengklaim bahwa kemampuan komputasi xAI Grok 3 sepuluh kali lebih cepat dibandingkan Grok 2.

Musk juga menyatakan bahwa Grok 3 memiliki skor benchmark yang lebih tinggi dibandingkan Gemini milik Google, GPT-4o dari OpenAI, Claude 3.5 dari Anthropic, dan V3 dari DeepSeek China. Pengguna yang berlangganan X Premium Plus atau layanan Grok di aplikasi terpisah sudah dapat mengakses Grok 3. Selain itu, xAI menawarkan paket SuperGrok dengan harga 30 dollar AS (sekitar Rp 488.000) per bulan atau 300 dollar AS (sekitar Rp 4,8 juta) per tahun, yang memberikan akses eksklusif ke Grok 3 serta fitur DeepSearch. Pengguna gratis juga dapat mengakses Grok, namun dengan batasan kuota, yaitu maksimal 10 perintah setiap dua jam dan tiga kali menghasilkan gambar per hari.

Post Comment