Hasil Uji Lab Ayam Goreng Widuran: Layak Konsumsi, Berstatus Nonhalal
https://leadnepal.com/ SOLO – Hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dari restoran legendaris Ayam Goreng Widuran akhirnya dirilis. Pemeriksaan ini dilakukan oleh Dinas Peternakan Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kota Solo menyusul kontroversi mengenai status kehalalan makanan yang dijual, setelah pihak restoran baru mengumumkan penggunaan bahan nonhalal setelah beroperasi lebih dari 50 tahun.
Ayam Goreng Widuran Diizinkan Beroperasi dengan Label Nonhalal
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan bahwa berdasarkan uji lab, ayam goreng dari rumah makan tersebut dinyatakan layak konsumsi, namun berstatus nonhalal. Respati pun memberikan izin bagi Ayam Goreng Widuran untuk beroperasi kembali, dengan syarat harus mencantumkan label nonhalal secara jelas.
“Kami persilakan (Ayam Goreng Widuran) jika ingin buka kembali. Tapi saya mengajak semua pelaku usaha, tidak hanya Ayam Goreng Widuran. Silakan jujur mengatakan tidak halal dan ditulis yang besar,” ujar Respati dalam konferensi pers di Rumah Dinas Loji Gandrung, Rabu (4/6/2025).
Imbauan Kejujuran Bagi Pelaku Usaha Kuliner
Respati juga mengimbau agar para pelaku usaha kuliner menyampaikan secara jujur dan terbuka mengenai status kehalalan semua produk makanan mereka sejak awal berjualan.
“Saya mengimbau, mengajak pelaku usaha untuk mendeklarasikan semua makanannya dari awal buka. Yang penting diterangkan dengan jelas dan besar. Jangan hanya kremesnya yang non-halal, intinya rumah makan itu satu kesatuan,” tegasnya.
Pemkot Solo Tidak Beri Sanksi
Meskipun sempat ditutup sementara untuk keperluan assessment, Pemerintah Kota Solo memastikan tidak akan menjatuhkan sanksi apa pun kepada Ayam Goreng Widuran. “Kalau Pemkot tidak bisa memberikan sanksi apa pun. Dan Pemkot tidak punya hak untuk mengatakan halal atau tidak halal,” jelas Respati.
Ia menambahkan, penutupan sementara yang sempat dilakukan bertujuan untuk menjaga kondusivitas mengingat tingginya perhatian publik di media sosial. “Jadi kemarin kenapa kita imbau untuk penutupan sementara karena sedang kita assessment layak makan atau tidak untuk menjaga kondusivitas. Karena saking ramainya kemarin jadi tidak kondusif,” pungkasnya.
Post Comment