Mahjong Wins

Mahjong Wins

Mahjong Wins

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Wins

driver ojol di medan menggunakan pola mahjong ways terbaru

inspirasi terbaru di bagikan seorang arsitektur pola mahjong ways

mahasiswi hukum berhasil menggapai cita citanya lewat mahjong

mudah maxwin lewat mahjong ways berkat teknik spin orangtua

mulyono debt collector mencoba mahjong ways penghasilan sampingan

profesi tukang reparasi bukan halangan untuk maxwin di mahjong ways

rayap besi main mahjong ways sambil gergaji tiang listrik

seniman jalanan kembali menginspirasi masyarakat berkat menang mahjong ways

seorang buruh harian menciptakan metode kemenangan mahjong ways

seorang fotografer sukses memotret kesuksesannya lewat mahjong wins

aspek yuridis jual beli surat maxwin pada mahjong ways 2

inovasi pemerintah kota bandung dalam penanganan mahjong ways

pemanfaatan modal kecil pada aspek kebutuhan maxwin 91919191

analisa faktor yang dapat membantu pemain meraih jp hari ini

strategi kemenangan seorang ojol dalam bekerja sambilan bermain mahjong

optimalisasi modal dengan bermain mahjong tanpa takut rungkad

pengembangan sumber daya manusia yang turut membantu kemenangan mahjong wins

faktor penghambat maxwin yang masih dilakukan di mahjong ways 2

perbandingan mahjong ways dan mahjong wins dalam memberikan kemenangan

ekspresi seorang buruh tani asal solo menang mahjong 29292929

GP Ansor Prihatin Atas Bentrokan di Pemalang, Ajak Semua Pihak Menjaga Perdamaian – Lead News

GP Ansor Prihatin Atas Bentrokan di Pemalang, Ajak Semua Pihak Menjaga Perdamaian

GP Ansor Prihatin Atas Bentrokan di Pemalang, Ajak Semua Pihak Menjaga Perdamaian

Kecam Aksi Kekerasan di Tengah Peringatan Muharam

https://leadnepal.com/ PEMALANG — Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengecam keras bentrokan berdarah yang pecah di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu malam (22 Juli 2025). Insiden yang terjadi saat peringatan bulan Muharam itu mengakibatkan lima orang mengalami luka, termasuk satu anggota kepolisian.

Kepala Satkornas Banser GP Ansor, Muhammad Syafiq Syauqi, menegaskan bahwa segala bentuk tindak kekerasan, khususnya dengan penggunaan senjata tajam, tidak bisa dibenarkan dalam kehidupan masyarakat yang demokratis.

“Kami mengecam keras tindakan brutal dan penggunaan senjata tajam dalam kejadian di Pemalang. Perbedaan pandangan itu wajar, tetapi harus dihadapi dengan kepala dingin, bukan kekerasan,” ujar Syafiq melalui keterangan resmi pada Kamis (24/7/2025).

Dua Ormas Terlibat, Korban Terluka Dirawat Intensif

Kerusuhan tersebut melibatkan dua organisasi masyarakat, yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI). Keributan bermula dari penolakan massa PWI-LS terhadap kehadiran Muhammad Rizieq Shihab yang dijadwalkan berceramah di lokasi pengajian.

Aksi penolakan berubah menjadi bentrokan fisik. Lima orang mengalami luka akibat sabetan senjata tajam dan lemparan batu. Semua korban saat ini masih mendapatkan perawatan di RS Siaga Medika Pemalang. Syafiq menegaskan, siapa pun pelaku kekerasan harus bertanggung jawab di hadapan hukum.

“Siapa saja yang terlibat harus diproses sesuai hukum yang berlaku, tetapi penanganannya tetap harus arif agar tidak memicu konflik susulan,” tambahnya.

Apresiasi Respons Cepat Aparat

GP Ansor menyampaikan penghargaan kepada aparat kepolisian dan pemerintah daerah yang cepat bertindak untuk meredam situasi. Syafiq menekankan, tindakan cepat di lapangan penting untuk mencegah konflik horizontal menyebar ke wilayah lain.

Sampai saat ini, pihak kepolisian belum merilis data resmi jumlah korban dan identitas pelaku. Namun, penjagaan di kawasan Petarukan dan sekitarnya sudah diperketat guna menghindari bentrok susulan.

Seruan Dialog dan Ukhuwah

Melihat potensi kerawanan yang masih ada, GP Ansor mengajak semua organisasi kemasyarakatan, khususnya ormas Islam, agar menjadikan peristiwa ini pelajaran penting. Syafiq menyerukan peran aktif para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat dalam meredam ketegangan.

“Kami siap memfasilitasi ruang dialog agar tidak ada lagi salah paham dan konflik serupa di kemudian hari. Ukhuwah Islamiyah harus dijaga, bukan dirusak oleh perpecahan,” tegas Syafiq.

Ia menambahkan bahwa perbedaan pendapat dalam tubuh umat Islam sepatutnya tidak disikapi dengan permusuhan. “Ormas keagamaan seharusnya jadi contoh dalam menyelesaikan persoalan dengan cara musyawarah, bukan bentrokan,” ujarnya.

Polisi Tingkatkan Pengamanan

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyampaikan bahwa bentrokan tersebut di luar perkiraan, sebab pengajian awalnya berjalan aman dengan penjagaan ketat aparat dan Brimob.

Namun, padatnya kawasan pemukiman di sekitar lokasi membuat pengamanan sulit dikendalikan, terlebih karena acara berlangsung hingga malam. “Sembilan orang dari PWI-LS, dua orang dari FPI, dan empat polisi mengalami luka. Dua korban masih dirawat inap di rumah sakit,” jelas Artanto dalam keterangannya di Mapolres Pemalang, Kamis (24/7/2025).

Post Comment