Prabowo: Pajak Instrumen untuk Keadilan, yang Kaya Bayar Pajak, yang Tak Mampu Dibantu

Prabowo: Pajak Instrumen untuk Keadilan, yang Kaya Bayar Pajak, yang Tak Mampu Dibantu

Pidato RAPBN 2026: Pajak untuk Redistribusi Pendapatan

https://leadnepal.com/ Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pajak adalah instrumen keadilan dalam pidatonya pada Sidang Pembukaan Masa Sidang DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

“Pajak adalah instrumen untuk keadilan, untuk redistribusi pendapatan. Yang kaya bayar pajak, yang tidak mampu dibantu,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa penerimaan negara dari sektor pajak akan terus ditingkatkan, namun tetap menjaga iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha.

“Insentif fiskal tetap diberikan secara terarah dan terukur untuk mendukung aktivitas ekonomi strategis,” lanjut Prabowo.

APBN Tetap Sehat dan Kredibel

Presiden juga menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dijaga agar tetap sehat dan kredibel, dengan cara:

  • Optimalisasi pendapatan

  • Penguatan kualitas belanja

  • Inovasi pembiayaan yang dilakukan secara konsisten

Pemberdayaan Danantara dan Swasta

Penggerak ekonomi ke depan, menurut Prabowo, tidak hanya akan bergantung pada APBN, melainkan lebih mengedepankan peran:

  • Danantara (lembaga pembiayaan pemerintah)

  • Sektor swasta

“Kita akan terus mendorong skema pembiayaan yang lebih kreatif dengan memberdayakan Danantara dan swasta sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi, serta penguatan inovasi pembiayaan,” jelas Prabowo.

APBN akan diarahkan secara lebih proporsional, khususnya untuk:

  • Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat

  • Layanan publik terbaik untuk rakyat

Rincian RAPBN 2026

Presiden Prabowo menyampaikan beberapa rincian utama RAPBN 2026, antara lain:

  • Belanja negara: Rp 3.786,5 triliun

  • Defisit anggaran: Rp 638,8 triliun atau 2,48% dari PDB

Alokasi Pendapatan Negara untuk Delapan Bidang Strategis

Pendapatan negara direncanakan akan dialokasikan ke delapan bidang utama:

  1. Ketahanan pangan

  2. Ketahanan energi

  3. Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

  4. Pendidikan

  5. Kesehatan

  6. Pemberdayaan desa, koperasi, dan UMKM

  7. Pertahanan semesta

  8. Akselerasi investasi, perdagangan, dan perumahan

Target Ekonomi 2026: Pertumbuhan dan Penurunan Kemiskinan

Dalam nota keuangan RAPBN 2026, Prabowo menargetkan:

Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi

  • Pertumbuhan ekonomi: 5,4% atau lebih

  • Inflasi: 2,5%

  • Suku bunga SBN: sekitar 6,9%

  • Nilai tukar rupiah: kisaran Rp 16.500 per dolar AS

Target Sosial

  • Tingkat pengangguran terbuka: 4,44% – 4,96%

  • Tingkat kemiskinan: turun ke 6,5% – 7,5%

  • Gini rasio: turun ke kisaran 0,377 – 0,38

Post Comment