Defisit APBN 2026 Meningkat Jadi 2,68 Persen, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Khawatir

Pemerintah Pastikan Kenaikan Defisit Masih Dalam Batas Aman

https://leadnepal.com/ JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kenaikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026 yang mencapai 2,68 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia memastikan bahwa pengelolaan keuangan negara tetap dilakukan secara hati-hati.

“Jadi tidak perlu takut. Pemerintah tetap berhati-hati,” ujar Purbaya saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Menurut Purbaya, kenaikan defisit tersebut masih berada dalam kisaran yang aman, yakni antara 2 hingga 3 persen dari PDB. Ia juga menyampaikan bahwa tambahan defisit diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke arah yang lebih cepat.

“Angkanya masih aman, yakni di kisaran 2-3 persen. Dan ini memang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kita ke depan,” jelasnya.

DPR dan Pemerintah Sepakati Perubahan Postur APBN 2026

Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI telah menyetujui pelebaran defisit dalam usulan RAPBN 2026. Kesepakatan tersebut diambil dalam rapat kerja antara Banggar DPR RI, Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, dan Bank Indonesia (BI), yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Rapat tersebut mengangkat agenda “Penyampaian dan Pengesahan Laporan Panja-Panja serta Pengambilan Keputusan Tingkat I RUU APBN Tahun Anggaran 2026.”

Tambahan Defisit Capai Rp 50,3 Triliun

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, menjelaskan bahwa defisit APBN 2026 diusulkan mengalami peningkatan sebesar Rp 50,3 triliun. Semula, defisit tercatat sebesar Rp 638,8 triliun dalam Rancangan APBN 2026, dan kini direvisi menjadi Rp 689,1 triliun.

“Proporsi defisit terhadap PDB yang awalnya berada di angka 2,48 persen, kini disesuaikan menjadi 2,68 persen atau naik sebesar 0,2 persen,” ujar Said dalam rapat tersebut.