https://leadnepal.com/ PADANG – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali memperlihatkan aktivitas vulkanik dengan dua kali letusan dalam sehari pada Senin (21/4/2025). Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, menyampaikan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 15.50 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai 500 meter dari puncak. “Sedangkan erupsi kedua terjadi pada pukul 21.41 WIB, namun ketinggian kolom abu tidak terpantau karena tertutup kabut,” jelas Teguh melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/4/2025). Teguh menerangkan bahwa dalam beberapa pekan terakhir Gunung Marapi terus menunjukkan aktivitas erupsi setiap harinya, disertai bunyi dentuman yang kuat.
“Hal tersebut disebabkan oleh adanya pelepasan energi Marapi, namun status gunung belum mengalami peningkatan,” tuturnya.
Saat ini, status Gunung Marapi masih berada pada Level II atau waspada. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mendekat atau beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah. “Kami mengimbau masyarakat yang berdomisili di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk senantiasa siaga terhadap potensi bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan,” kata Teguh.
Di samping itu, penduduk juga dianjurkan untuk mengenakan masker apabila terjadi hujan abu demi menghindari gangguan kesehatan. Gunung Marapi terakhir kali mengalami erupsi besar pada 3 Desember 2023, yang mengakibatkan 23 pendaki meninggal dunia. Sejak saat itu, aktivitas vulkanik terus berlangsung dan disusul musibah banjir lahar pada Sabtu (11/5/2024) yang merenggut nyawa 60 warga di Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman.
Post Comment